PENGARUH CARA PENAMBAHAN AMILUM BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk) SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR TERHADAP SIFAT FIFIK TABLET ANTALGIN

Authors

  • Muhammad Furqon
  • Iskahar Sudirman
  • Agus Siswanto

DOI:

https://doi.org/10.30595/pji.v6i2.423

Abstract

ABSTRAK Amilum digunakan sebagai bahan penolong dalam formulasi tablet yaitu sebagai bahan penghancur, bahan pengikat, dan bahan pengisi. Contohnya adalah amilum biji nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh amilum biji nangka sebagai bahan penghancur terhadap sifat fisik tablet antlagin. Dalam penelitian ini dibuat tiga formula tablet antalgin dengan penambahan bahan penghancur amilum biji nangka secara intragranulasi dan ekstragranulasi yaitu formula I 100% intragranulasi, formula II 50% intragranulasi dan 50% ekstragranulasi serta formula III 100% ekstragranulasi. Metode pembuatan tablet dengan metode granulasi basah. Granul kering diuji sifat alirnya, sedangkan tablet antalgin diuji sifat fisisnya meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur. Hasil uji sifat fisik granul dan tablet dianalisis secara statistik anava satu arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa amilum biji nangka dapat digunakan sebagai bahan penghancur tablet antalgin dengan konsentrasi 10% secara intragranulasi, ekstragranulasi dan kombinasi. Penambahan bahan penghancur biji nangka berpengaruh terhadap sifat fisik tablet antalgin. Pengaruh penambahan amilum biji nangka sebagai bahan penghancur secara kombinasi intragranulasi dan ekstragranulasi dapat menyebabkan waktu hancur tablet semakin cepat. Kata kunci : amilum, biji nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk), tablet ABSTRACT Starch is used as the main excipient on tablets dosage form. It is used as disintergrant, binding and diluents agent. For example is jackfruit seed (Artocarpus heterophyllus Lamk) starch. The aim of this research was to find out the influence of jackfruit seed starch as disintegrant on physical characteristic of antalgin tablets. Three formulation of antalgin tablet were made in this research by adding disintegrant jackfruit seed starch by intragranulation and extragranulation. They were formula I 100% intragranulation, formula II 50% intragranulation and 50% extragranulation and formula III 100% extragranulation. They were made by wet granulation method. The dry granul werw tested for the flow time, while antalgin tablets were tested for the physical characteristic including weight variations, hardness, friabilities and disintegration time. The result of physical test of granules and tablets were analyzed by one way anava. The result of this research showed that jackfruit seed starch can be used as disintegrant on antalgin tablets which concentration 10% by intragranulation, extragranulation and combination. The physical characteristic of antalgin tablets was influenced by disintegrant adding. The influence of jackfruit seed starch adding as disintegrant by combination intragranulation and extragranulation can makes shorter disintegrant time. Key words : starch, jackfruit seed (Artocarpus heterophyllus Lamk), tablets.

References

Anief, M., 2000, Ilmu Meracik Obat (Teori dan Praktek), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, cetakan ke-8

Ansel, H.C., Popovich, N.G., Allen, L.V., 1995, Pharmaceutical Dosage Form, Sixth Edition, William and Wilkins, USA.

Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical Application, Third Edition, 610-612, 614-617, Marcell Dekker Inc., New York.

Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, 8, 93, 265, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Depkes RI, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 4, 5, 7, 9, 404, 515, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanigh, J.L, 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi III., diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, 150, 161, 658, 685, 701-703, 799., Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Parrot, E.L., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutic, Burger Publishing zcompany, Mineapolis.p. Hlm 82

Rowe, P.C., P.J. Sheskey., S.C. Owen., 2006, Handbook of Pharmaceutical Excipient, Fifth Edition., 132-133, 391, 396-398, 431, 767, American Pharmacist Association and Pharmaceutical Press, Washington D.C. and London.

Sulaiman, S., 2007. Teknologi dan Formulasi Sediaan Tablet. 80, 105, 128, 131, 133-137, 169-173, 198, 199, Pustaka Laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi V, Diterjemahkan oleh Soendani Noerono Soewandhi, 160-161, 165, 171, 202, 208-210, 561-562, 564, 651, Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Downloads

Published

2009-08-01

How to Cite

Furqon, M., Sudirman, I., & Siswanto, A. (2009). PENGARUH CARA PENAMBAHAN AMILUM BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk) SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR TERHADAP SIFAT FIFIK TABLET ANTALGIN. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 6(02). https://doi.org/10.30595/pji.v6i2.423

Most read articles by the same author(s)

> >>