PENGARUH GELATIN, AMILUM DAN PVP SEBAGAIBAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma Xanthorrhiza, Rxob)

Authors

  • Widya Cahya Ariswati
  • Agus Siswanto
  • Dwi Hartanti

DOI:

https://doi.org/10.30595/pji.v7i1.557

Abstract

Abstrak Temulawak (Curcuma Xanthoriza, Roxb) merupakan salah satu obat alam yang banyak tersebar di Indonesia. Berdasarkan penelitian dan pengalaman, temulawak telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai penyakit dan juga sebagai hepatoprotektor.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh gelatin, amilum dan PVP pada konsentrasi 5% sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet ekstrak temulawak. Pembuatan tablet menggunakan metode granulasi basah. Dalam penelitian ini dibuat tiga formula dengan menggunakan bahan pengikat berbeda tetapi konsentrasinya sama (gelatin 5%, amilum 5%, PVP 5%).Tablet yang dihasilkan diuji sifat fisiknya yaitu keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur. Data yang diperoleh dilakukan uji Anava satu jalan dan apabila ada perbedaan dilanjutkan uji BNT. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa gelatin sebagai bahan pengikat tablet ekstrak temulawak menghasilkan tablet yang kekerasannya relatif besar, kerapuhannya kecil dan waktu hancurnya lama. Amilum sebagai bahan pengikat menghasilkan tablet ekstrak temulawak yang kekerasannya kecil, kerapuhannya relatif besar, waktu hancur cepat. PVP sebagai bahan pengikat menghasilkan tablet ekstrak temulawak yang kekerasannya kecil, kerapuhannya relatif besar dan waktu hancurnya cepat. Kata kunci : Temulawak (Curcuma Xanthoriza, Roxb), gelatin, amilum , PVP Abstract Temulawak (Curcuma Xanthoriza, Roxb) is one of medicinal plant in Indonesia., temulawak has been known effective as hepatoprotector. The purpose of this study is to determine the influence of gelatin, amilum and PVP at concentration of 5% as a binder to the physical properties of temulawak extract tablets. Tablets are made using wet granulation method. There are three formulas using different binder. The resulting tablets are tested for physical properties (weight uniformity, hardness, fragility, and disintegration time). The obtained data then proceed with one way anova and BNT test. From experimental results obtained that the gelatin as binder of temulawak extract tablet produced relatively hard, small fragility and long disintegration time, amilum as a tablet binder produce temulawak ekstract tablets that had the small level of hardness, the fragility are relatifely big,quick time destruction and PVP as a binder produce temulawak extract tablet that had the small level of hardness, the fragility are relatifely big and quick time destruction. Keywoards : Temulawak (Curcuma Xanthoriza, Roxb), gelatin, amylum, PVP.

References

Afifah. E., 2003, Khasiat dan Manfaat Temulawak: Rimpang Penyembuh Aneka Penyakit, 1-3, 12-13, Agro Media Pustaka, Jakarta.

Agoes, G., 2006, Pengembangan Sediaan Farmasi, 179, 188, 191, 242, 246, 247, 248, Penerbit ITB, Bandung.

Anonim., 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, 1, 9-12, 31, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim., 2002, Teknologi Tepat Guna: Budidaya pertanian temulawak, http://www.IPTEKnet.co.id, diakses 16 September 2008.

Ansel, H.C., Popovich, N.G., Allen, L.V., 1995, Pharmaceutical Dosage Form, Sixth Edition, William and Wilkins, USA.

Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical Application, Third Edition, 610-612, 614-617, Marcell Dekker Inc., New York.

Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, 8, 93, 265, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Depkes RI, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 4, 5, 7, 9, 404, 515, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/temu_lawak diakses tanggal 21 september 2009.

Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanigh, J.L, 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi III., diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, 150, 161, 658, 685, 701-703, 799., Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Lestari, A.B., dan Natalia, L., 2007, Optimasi Natrium Sitrat dan Asam Fumarat Sebagai Sumber Asam Dalam Pembuatan Granul Effervescent Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) Secara Granulasi Basah, http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=367, diakses 16 September 2008

Parrot, E.L., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutic, Burger Publishing zcompany, Mineapolis.p. Hlm 82

Rowe, P.C., P.J. Sheskey., S.C. Owen., 2006, Handbook of Pharmaceutical Excipient, Fifth Edition., 132-133, 391, 396-398, 431, 767, American Pharmacist Association and Pharmaceutical Press, Washington D.C. and London.

Sugiyono, 2006, Statistik Untuk penelitian. 288, 298, Alfabeta, Bandung.

Sulaiman, S., 2007. Teknologi dan Formulasi Sediaan Tablet. 80, 105, 128, 131, 133-137, 169-173, 198, 199, Pustaka Laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi V, Diterjemahkan oleh Soendani Noerono Soewandhi, 160-161, 165, 171, 202, 208-210, 561-562, 564, 651, Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Wade A., Waller J., 1994, Hand Book of Pharmaceutical Eksipients Second Edition, 84, American Pharmaceutical Association Society of Great Britain, London

Downloads

Published

2010-08-01

How to Cite

Ariswati, W. C., Siswanto, A., & Hartanti, D. (2010). PENGARUH GELATIN, AMILUM DAN PVP SEBAGAIBAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma Xanthorrhiza, Rxob). PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 7(02). https://doi.org/10.30595/pji.v7i1.557

Most read articles by the same author(s)

> >>