Analisis Dampak Kebijakan E-Catalogue terhadap Profil Pengadaan Obat di Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati

Authors

  • Setyawati Permata Pancasila University
  • Yusi Anggriani Pancasila University
  • Maria Sukmawati Lesilolo <span lang="EN-US">Fatmawati Central General Hospital</span>

DOI:

https://doi.org/10.30595/pharmacy.v17i1.4682

Keywords:

e-catalogue, obat generik, obat nama dagang, obat paten

Abstract

Pemerintah Indonesia mengendalikan harga secara langsung melalui LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) dengan menetapkan harga e-catalogue untuk pengadaan obat bagi pasien yang menggunakan sistem pembiayaan JKN-BPJS (Jaminan Kesehatan Nasional-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kebijakan e-catalogue pada profil pengadaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Fatmawati, baik yang ada dalam daftar e-catalogue dan non e-catalogue. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional, analitik kuantitatif dengan longitudinal time series. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif menggunakan data harga pengadaan obat dari Sistem Informasi Rumah Sakit pada periode Januari 2011-Desember 2016. Hasil penelitian pada profil pengadaan obat menunjukkan persentase pengadaan obat e-catalogue, setelah penerapan e-catalogue (20,0-29,4%) lebih tinggi dari sebelumnya (10,0-17,2%), dan obat non e-catalogue lebih rendah setelah penerapan e-catalogue (70,6-80,0%) dari sebelumnya (82,8-90,0%). Persentase pengadaan obat setelah penerapan e-catalogue berdasarkan jenisnya: obat e-catalogue generik lebih tinggi (4,5-8,0%) dibandingkan sebelumnya (1,2-4,4%), obat generik non e-catalogue lebih tinggi (12,7-16,2%) daripada sebelumnya (4,4-14,1%), obat dengan nama dagang e-catalogue lebih tinggi (12,3-17,8%) daripada sebelumnya (5,6-12,4%), obat dengan nama dagang non e-catalogue lebih rendah (53,1-65,7%) dari sebelumnya (67,4-79,9%), obat paten e-catalogue lebih tinggi (2,7-4,2%) dari sebelumnya (1,8-3,6%), obat paten non e-catalogue hampir sama (1,4-1,9%) dari sebelumnya (1,1-1,9%). Kesimpulan dari studi ini adalah kebijakan e-catalogue meningkatkan pengadaan obat, baik obat generik, obat nama dagang, maupun obat paten yang ada dalam daftar e-catalogue.

References

Anggriani, Y., Ibrahim, M.I.M., Suryawati, S., Shafie, A.A. 2013. The impact of Indonesian generic medicine pricing policy on medicine prices. Journal of Generic Medicines: the Business Journal for the Generic Medicines Sector, 10(3-4):219-229.

Ariati, N. 2017. Tata kelola obat di era sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jurnal Integritas, 3 (2):234-238.

Atikeler, E.K. dan Ozcelikayz, G. 2016. Comparison of pharmaceutical pricing and reimbursement systems in Turkey and certain EU countries. Springer Plus, 5:1876.

Darling, M. dan Wise, S. 2010. Not your father’s supply chain. Materials Management in Health Care, 19 (4):30-33.

Dewi, S.L. 2014. Beberapa titik kritis kebijakan obat dalam sistem jaminan social. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 3(1):1-2.

Fitriani, S., Darmansyah dan Abadi, M.Y. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dokter dalam menuliskan resep sesuai formularium di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/14407. Data diakses pada 1 Mei 2019.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik e- Catalogue.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02 /Menkes/524/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Formularium Nasional.

Lu, Y., Hernandez, P., Abegunde, D., Edejer, T. 2011. Medicine expenditures. in The world medicines situation 2011. Geneva: World Health Organization.

Oktaviani, A. dan Baroroh, F. 2015. Studi pengelolaan obat sebelum dan sesudah JKN di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta. Pharmaciana, 5 (1):85-91.

Prabowo, P., Satibi, dan Pamudji, G. 2016. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat di era JKN pada rumah sakit umum daerah. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 6(3):213-218.

Ruggeri, K. dan Nolte, E. 2013. Pharmaceutical pricing, the use of external reference pricing. Rand Health Quarterly, 3(2):6.

Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. 2014. Formularium Obat RSUP Fatmawati. Edisi VII. Jakarta: Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.

Satibi. 2017. Manajemen Obat di Rumah Sakit. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Susanto, A., Kristin, E., dan Agastya. 2017. Identifikasi faktor yang mempengaruhi total biaya inventori obat-obatan golongan A di rumah sakit swasta tipe B di Jakarta tahun 2015. Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 6(1):1-8.

Yusuf, R. 2013. Potensi risiko fiskal program jaminan kesehatan nasional. in SJSN: Menyambut Era Baru Jaminan Social. Eds. Aziz, A., Setiawan, H., Mulyono, R. Jakarta: Pusat Pengelolaan Risiko Fiskal.

Downloads

Published

2020-07-08

How to Cite

Permata, S., Anggriani, Y., & Lesilolo, M. S. (2020). Analisis Dampak Kebijakan E-Catalogue terhadap Profil Pengadaan Obat di Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 17(1), 1–12. https://doi.org/10.30595/pharmacy.v17i1.4682