Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Daun Senggugu (Rotheca serrata (L.) Steane & Mabb.) terhadap Staphylococcus aureus

Nimas Ayu Amanda Putri, Bawon Triatmoko, Ari Satia Nugraha

Abstract


Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih memiliki banyak permasalahan di bidang kesehatan, salah satu diantaranya adalah penyakit infeksi. Pencarian atau penelusuran agen antibakteri baru perlu dilakukan untuk mendapatkan alternatif antibiotik yang memiliki aktivitas terhadap mikroorganisme patogen. Salah satu cara untuk mendapatkan antibiotik baru adalah dengan memanfaatkan agen antibakteri yang bersumber dari tanaman seperti senggugu (Rotheca serrata (L.) Steane & Mabb.). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan golongan senyawa kimia dan aktivitas anibakteri yang ada pada daun senggugu. Daun senggugu diekstraksi dengan menggunakan metanol. Ekstrak dari daun senggugu kemudian difraksinasi dengan metode fraksinasi bertingkat menggunakan pelarut heksana, diklorometana dan etil asetat. Skrining fitokimia dilakukan dengan menggunakan metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis) untuk melihat secara kualitatif adanya kandungan alkaloid, terpenoid, polifenol dan flavonoid. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode mikrodilusi untuk mendapatkan nilai IC50 ekstrak dan fraksi daun senggugu terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Uji aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi daun senggugu menunjukkan bahwa fraksi heksana (323,729±2,025 µg/mL) memiliki aktivitas yang paling besar dengan kandungan senyawa kimia berupa terpenoid.


Keywords


aktivitas antibakteri; Rotheca serrata (L.) Steane & Mabb.; skrining fitokimia; Staphylococcus aureus

References


Chergui, A., M. Kecha, A. Tighrine, N. Adrar, S. Bouzida, Y. Titouche, L. Boughani, N. Kadri, dan K. Houali. 2018. Antibacterial activity of some Lamiaceae species against Staphylococcus aureus in yoghurt-based drink (doogh). Cellular and Molecular Biology. (10)

Cos, P., A. J. Vlietinck, D. Vanden Berghe, dan L. Maes. 2006. Anti-infective potential of natural products: how to develop a stronger in vitro “proof-of-concept”. Journal of Ethnopharmacology. 106(3): 290–302.

Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Jakarta: Puspa Swara.

EEC. 2009. Commission regulation (ec) no 152/2009 of 27 january 2009 laying down the methods of sampling and analysis for the official control of feed. Official Journal of the European Union. L 054, 26.(152):1–170.

Indriani, N. 2007. Aktivitas antibakteri daun senggugu (Clerodendron serratum [L.] Spr.)

Januarti, I., R. Wijayanti, dan S. Wahyuningsih. 2019. Potensi ekstrak terpurifikasi daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) sebagai antioksidan dan antibakteri. JPSCR : Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research. 4:60.

Karou, S. D., M. Dicko, J. Simpore, dan A. Traore. 2005. Antioxidant and antibacterial activities of polyphenols from ethnomedicinal plants of burkina faso. AFRICAN JOURNAL OF BIOTECHNOLOGY. 4:823–828.

Kumar, P. 2013. Phytochemical and pharmacological profiles of Clerodendrum serratum linn. (bharngi): a review. Int. J. Res. Ayurveda Pharm. 4(2)

Mujeeb, F., P. Bajpai, dan N. Pathak. 2014. Phytochemical evaluation, antimicrobial activity, and determination of bioactive components from leaves of Aegle marmelos. BioMed Research International. 2014:497606.

Narayanan, N., P. Thirugnanasambantham, S. Viswanathan, V. Vijayasekaran, dan E. Sukumar. 1999. Antinociceptive, anti-inflammatory and antipyretic effects of ethanol extract of Clerodendron serratum roots in experimental animals. Journal of Ethnopharmacology. 65(3):237–241.

Nasrudin, N., M. Mustofa, dan R. Asmah. 2017. Uji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat kulit akar senggugu (Clerodendrum serratum) asal Imogiri, Yogyakarta. E-Publikasi Fakultas Farmasi. 0(0):112–117.

Oliveira, D. C., A. Tomasz, dan H. de Lencastre. 2002. Secrets of success of a human pathogen: molecular evolution of pandemic clones of meticillin-resistant Staphylococcus aureus. The Lancet. Infectious Diseases. 2(3):180–189.

Prasad, M. P., S. Sushant, dan B. K. Chikkaswamy. 2012. Phytochemical analysis, antioxidant potential, antibacterial activity and molecular characterization of Clerodendrum species. International Journal of Molecular Biology. 3(3):71–76.

Rahayu, E. U. 2011. Antibiotika, resistensi, dan rasionalitas terapi. El-Hayah. 1(4):191–198.

Vidya, S. M., V. Krishna, B. K. Manjunatha, K. L. Mankani, M. Ahmed, dan S. D. J. Singh. 2007. Evaluation of hepatoprotective activity of Clerodendrum serratum L. Indian Journal of Experimental Biology. 45(6):538–542.

WHO. 2016. WHO | Infectious Diseases

World Health Organization. 2012. Global report for infectious diseases of poverty 2012. 1–168.

Zulkifli, L., D. S. D. Jekti, N. Lestari, dan D. A. C. Rasmi. 2016. Isolasi bakteri endofit dari sea grass yang tumbuh di kawasan pantai Pulau Lombok dan potensinya sebagai sumber antimokroba terhadap bakteri patogen 1). 16(2):80–93.


Full Text: PDF

DOI: 10.30595/pharmacy.v18i1.4809

Copyright (c) 2021 PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ISSN: 2579-910X