Memahami Simularcm: Menyingkapi Dunia Ilusi di Balik Simulasi
DOI:
https://doi.org/10.30595/jssh.v8i1.15232Keywords:
Citayem Fashion Weeks, Ilusi, Media Sosial, Realitas.Abstract
Ilusi kenikmatan media sosial menjerat masyarakat ke dalam dunia fantasi yang tiada henti. Dari data tersebut yang diperoleh Indonesia menjadi negara dengan pengguna internet yang cukup tinggi, yakni 73.3% dari total populasi Indonesia dengan rata-rata penggunaan selama 8 jam 52 menit. Kondisi ini membuat dunia sosial yang asli semakin pudar, buram, dan samar. Relasi batiniah manusia menjadi hilang, digantikan sebatas relasi badaniah yang kosong. Mereka berada dalam keramaian yang sepi, karena hubungan antar individu tidak lagi melibatkan faktor afeksi, melainkan faktor transaksi. Penelitian ini kualitatif dengan menggunakan analisis fenomena Citayem Fashion Week. Media sosial menjerat manusia melalui simbol-simbol yang didramatisir, sehingga mereka mudah terbius ke dalam dunia simulasi. Akibatnya, banyak pengguna media sosial masuk ke dalam dunia ilusi dan saling bertarung, yakni menjadi penjerat untuk memainkan simulasi atau terjerat yang menikmati ilusi, padahal mereka berada dalam kondisi yang sama, yakni terjerat oleh ilusi kenikmatan yang disimulasi.
References
Baker, C. (2008) Cultural Studies. 4th edn. Edited by H. Purwanto. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Baudrillard, J. (2021) The Agony of Power: Dominasi, Hegemony, Teror. 1st edn. Edited by S. M. Nur. Yogyakarta: Basabasi.
Flisfeder, M. (2021) ALGORITHMIC DESIRE: Toward a New Structuralist Theory of Social Media. 1st edn. Evanston: Northwestern University Press.
Garzia, M. and Novianti, R. (2020) ‘Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini: Tantangan Baru Orang Tua Milenial’, Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), pp. 1000–1010.
Haryatmoko (2022) Membongkar Rezim Kepastian: Pemikiran Kritis Post- Strukturalis. 8th edn. Edited by Widiantoro. Yogyakarta: PT Kanisius.
Kemp, S. (2021) DIGITAL 2021: The Latest Insights into The ‘State of Digital’, wearesocial. Available at: https:/wearesocial.com/uk/blog/2021/02/digital-2021- the-latest-insights-into- the-state-of-digital (Accessed: 25 August 2022).
Kurniawan, K. N. (2021) Kisah Sosiologi. 2nd edn. Jakarta: PT Pustaka Obor Indonesia.
Mukramin, S. (2018) ‘Dampak Media Sosial Terhadap Perilaku Sosial Anak di Kota Makassar’, Equilibrium: Jurnal Pendidikan Sosiologi, 4(2), pp. 86–94.
Rahmawati, D. (2018) ‘Risiko Polarisasi Algoritma Media Sosial: Kajian Terhadap Kerentanan Sosial dan Ketahanan Bangsa’, JURNAL KAJIAN LEMHANNAS RI, 33, pp. 37–50.
Ritzer, G. and Goodman, D. J. (2009) Teori Sosiologi. 3rd edn. Bantul: Kreasi Wacana.
Strinati, D. (2020) Popular Culture: Pengantar Menuju Teori Budaya Populer. 2nd edn. Edited by A. Mukhid. Yogyakarta: Narasi.
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Wulan Azizah Puja Maharani, Martinus Legowo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.