Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Daun Senggugu (Rotheca serrata (L.) Steane & Mabb.) terhadap Staphylococcus aureus
DOI:
https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i1.4809Keywords:
aktivitas antibakteri, Rotheca serrata (L.) Steane & Mabb., skrining fitokimia, Staphylococcus aureusAbstract
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih memiliki banyak permasalahan di bidang kesehatan, salah satu diantaranya adalah penyakit infeksi. Pencarian atau penelusuran agen antibakteri baru perlu dilakukan untuk mendapatkan alternatif antibiotik yang memiliki aktivitas terhadap mikroorganisme patogen. Salah satu cara untuk mendapatkan antibiotik baru adalah dengan memanfaatkan agen antibakteri yang bersumber dari tanaman seperti senggugu (Rotheca serrata (L.) Steane & Mabb.). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan golongan senyawa kimia dan aktivitas anibakteri yang ada pada daun senggugu. Daun senggugu diekstraksi dengan menggunakan metanol. Ekstrak dari daun senggugu kemudian difraksinasi dengan metode fraksinasi bertingkat menggunakan pelarut heksana, diklorometana dan etil asetat. Skrining fitokimia dilakukan dengan menggunakan metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis) untuk melihat secara kualitatif adanya kandungan alkaloid, terpenoid, polifenol dan flavonoid. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode mikrodilusi untuk mendapatkan nilai IC50 ekstrak dan fraksi daun senggugu terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Uji aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi daun senggugu menunjukkan bahwa fraksi heksana (323,729±2,025 µg/mL) memiliki aktivitas yang paling besar dengan kandungan senyawa kimia berupa terpenoid.
References
Chergui, A., M. Kecha, A. Tighrine, N. Adrar, S. Bouzida, Y. Titouche, L. Boughani, N. Kadri, dan K. Houali. 2018. Antibacterial activity of some Lamiaceae species against Staphylococcus aureus in yoghurt-based drink (doogh). Cellular and Molecular Biology. (10)
Cos, P., A. J. Vlietinck, D. Vanden Berghe, dan L. Maes. 2006. Anti-infective potential of natural products: how to develop a stronger in vitro “proof-of-concept”. Journal of Ethnopharmacology. 106(3): 290–302.
Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Jakarta: Puspa Swara.
EEC. 2009. Commission regulation (ec) no 152/2009 of 27 january 2009 laying down the methods of sampling and analysis for the official control of feed. Official Journal of the European Union. L 054, 26.(152):1–170.
Indriani, N. 2007. Aktivitas antibakteri daun senggugu (Clerodendron serratum [L.] Spr.)
Januarti, I., R. Wijayanti, dan S. Wahyuningsih. 2019. Potensi ekstrak terpurifikasi daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) sebagai antioksidan dan antibakteri. JPSCR : Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research. 4:60.
Karou, S. D., M. Dicko, J. Simpore, dan A. Traore. 2005. Antioxidant and antibacterial activities of polyphenols from ethnomedicinal plants of burkina faso. AFRICAN JOURNAL OF BIOTECHNOLOGY. 4:823–828.
Kumar, P. 2013. Phytochemical and pharmacological profiles of Clerodendrum serratum linn. (bharngi): a review. Int. J. Res. Ayurveda Pharm. 4(2)
Mujeeb, F., P. Bajpai, dan N. Pathak. 2014. Phytochemical evaluation, antimicrobial activity, and determination of bioactive components from leaves of Aegle marmelos. BioMed Research International. 2014:497606.
Narayanan, N., P. Thirugnanasambantham, S. Viswanathan, V. Vijayasekaran, dan E. Sukumar. 1999. Antinociceptive, anti-inflammatory and antipyretic effects of ethanol extract of Clerodendron serratum roots in experimental animals. Journal of Ethnopharmacology. 65(3):237–241.
Nasrudin, N., M. Mustofa, dan R. Asmah. 2017. Uji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat kulit akar senggugu (Clerodendrum serratum) asal Imogiri, Yogyakarta. E-Publikasi Fakultas Farmasi. 0(0):112–117.
Oliveira, D. C., A. Tomasz, dan H. de Lencastre. 2002. Secrets of success of a human pathogen: molecular evolution of pandemic clones of meticillin-resistant Staphylococcus aureus. The Lancet. Infectious Diseases. 2(3):180–189.
Prasad, M. P., S. Sushant, dan B. K. Chikkaswamy. 2012. Phytochemical analysis, antioxidant potential, antibacterial activity and molecular characterization of Clerodendrum species. International Journal of Molecular Biology. 3(3):71–76.
Rahayu, E. U. 2011. Antibiotika, resistensi, dan rasionalitas terapi. El-Hayah. 1(4):191–198.
Vidya, S. M., V. Krishna, B. K. Manjunatha, K. L. Mankani, M. Ahmed, dan S. D. J. Singh. 2007. Evaluation of hepatoprotective activity of Clerodendrum serratum L. Indian Journal of Experimental Biology. 45(6):538–542.
WHO. 2016. WHO | Infectious Diseases
World Health Organization. 2012. Global report for infectious diseases of poverty 2012. 1–168.
Zulkifli, L., D. S. D. Jekti, N. Lestari, dan D. A. C. Rasmi. 2016. Isolasi bakteri endofit dari sea grass yang tumbuh di kawasan pantai Pulau Lombok dan potensinya sebagai sumber antimokroba terhadap bakteri patogen 1). 16(2):80–93.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).