Uji Efek Anti-inflamasi Ekstrak Etanol Daun Piladang (Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br.) yang diberikan secara Topikal terhadap Mencit Putih Betina
DOI:
https://doi.org/10.30595/pharmacy.v17i1.5503Keywords:
anti-inflamasi topikal, ekstrak etanol, piladang (Plectranthus scutellarioides (L.) R.BrAbstract
Uji efek anti-inflamasi ekstrak etanol daun piladang (Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br.) pada mencit putih betina telah dilakukan secara topikal menggunakan metode modifikasi yaitu pembentukan edema buatan dan kantong granuloma. Induksi dilakukan dengan menginjeksikan karagen 2% (b/v) dalam NaCl fisiologis secara subkutan. Pengujian dilakukan menggunakan hewan percobaan yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok kontrol, 1 kelompok pembanding, dan 3 kelompok perlakuan. Ekstraknya diberikan secara topikal dalam bentuk salep selama 4 hari dengan variasi konsentrasi 0,5; 1; dan 2%. Parameter yang diamati meliputi volume edema, jumlah sel leukosit pada edema dan darah mencit putih betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun piladang memberikan efek anti-inflamasi topikal. Hal ini dapat dilihat dari penurunan volume edema dan pengaruh terhadap sel leukosit pada cairan eksudat dan darah seperti neutrofil segmen, neutrofil batang, monosit serta limfosit secara bermakna (P<0,05). Sedangkan pengaruh pada sel eosinofil tidak bermakna (P>0,05). Efek maksimal dari anti-inflamasi didapatkan pada konsentrasi 2% dengan volume edema terendah 0,09 mL dan sama dengan efek anti-inflamasi hidrokortison asetat 2,5%Â dengan volume edema terendah 0,09 mL.
References
Aria, M., Verawati, Arel, A., Monika. 2015. Uji efek anti-inlamasi fraksi daun piladang (Solenostemon scutellarioides (L.) Codd) terhadap mencit putih betina. Scientia, 5(2):84–91.
Depertemen Kesehatan RI. 1989. Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Depertemen Kesehatan Republik Indonesia.
Ferrfindiz, M.L., Alcaraz, M.J. 1991. Anti-inflammatory activity and inhibition of arachidonic acid metabolism by flavonoids. Agents and Actions, 32:283–288.
Goodman, Gilman. 2008. Dasar Farmakologi Terapi. Musadad (Ed.). Edisi 10. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Hardiyanti, Y. 2013. Ekstraksi dan uji antioksidan senyawa antosianin dari daun miana (Coleus scutellariodes L (Benth) serta aplikasi pada minuman. Skripsi. Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Andalas.
Hidayati, N.A., Listyawati, S., Setyawan, A.D. 2008. Kandungan kimia dan uji anti-inflamasi ekstrak etanol Lantana camara L. pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) jantan. Bioteknologi, 5(1):10–17.
Katzung, B.G. 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kumala, S., Desi. 2009. Aktivitas antibakteri ekstrak daun iller (Coleus atropurpureus Benth) terhadap beberapa bakteri Gram (+) dan Gram (-). Jurnal Bahan Alam Indonesia, 7(1):12-18.
Syamsuhidayat, S.S., Hutapea, J.R. 1991. Inventarisasi Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Depertemen Kesehatan RI, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Tjay, T.H., Rahardja, K. 2002. Obat-Obat Penting: Khasiat Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Verawati, Aria, M., Novicasera, M. 2011. Aktifitas antiinflamasi ekstrak etanol daun kembang bulan (Tithonia diversifolia. A. Gray) terhadap mencit putih betina. Scientia, 1(1):47–52.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).