Pemantauan Apoteker terhadap Perubahan Obat DM Tipe 2 Pasien Prolanis dengan Partisipasi Edukatif dan Pemetaan Situasi

Yuhansyah Nurfauzi, Ikhwan Dwi Wahyu Nugroho

Abstract


Apoteker merupakan salah satu profesi yang dapat berperan penting dalam pemantauan penggunaan obat yang rutin digunakan oleh pasien peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Berdasarkan ketentuan rujuk balik Prolanis, maka seharusnya fasilitas kesehatan primer meneruskan obat dari fasilitas kesehatan rujukan. Namun, seringkali obat yang diperoleh setelah rujuk balik berbeda dengan obat yang diperoleh dari rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk memantau perubahan terhadap pengobatan yang terjadi di rumah pasien, memberikan edukasi dalam penggunaan obat dan memetakan situasi di fasilitas kesehatan primer sehingga menggunakan rancangan observasional deskriptif disertai dengan metode kualitatif yaitu partisipatori aktif, survey dan wawancara mendalam. Penelitian ini melibatkan enam fasilitas kesehatan tingkat pertama di Kabupaten Cilacap beserta pengelola Prolanisnya. Kriteria inklusi untuk pasien adalah telah mengikuti Prolanis dengan durasi lebih dari 1 tahun, mendapatkan obat, serta dalam kondisi sadar. Kehamilan dan atau hemodialisa merupakan kriteria eksklusi pasien. Pengambilan data obat di rumah pasien dikomparasikan dengan data dari RS dan fasilitas kesehatan tingkat pertama. Separuh (50%) pasien terpantau oleh apoteker mengalami perubahan penggunaan obat ketika berada di rumah. Hasil wawancara dan pemetaan situasi menunjukkan bahwa apoteker berpeluang melakukan pemantauan obat dalam program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di rumah pasien, tetapi selama ini belum dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Selain Perkesmas, pasien mendapatkan penyuluhan oleh dokter, pendataan keluarga sehat oleh perawat dan bidan serta konseling oleh petugas gizi. Pengelola Prolanis tidak mengetahui tingkat kepatuhan pasien terhadap penggunaan obat di rumah karena belum ada home care khusus untuk melayani obat pasien Prolanis di rumah. Meskipun ada edukasi yang telah diberikan oleh dokter dan pemberian informasi obat oleh apoteker di fasilitas kesehatan tingkat pertama, dokter dan perawat yang mengelola Prolanis menyatakan bahwa pengetahuan pasien tentang obat masih kurang. Situasi yang dapat menimbulkan ketidakpatuhan pasien menurut dokter adalah tidak adanya pendamping pasien di rumahnya dan ketidakhadiran pasien di fasilitas kesehatan tingkat pertama karena tidak ada yang mengantar. Perawat menganggap bahwa pola hidup pasien Prolanis perlu diperbaiki melalui upaya kolaboratif dengan apoteker. Dalam penelitian ini, apoteker telah berpartisipasi untuk memberikan edukasi terhadap obat yang mengalami perubahan dalam Prolanis, yaitu obat untuk penyakit Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2. Berdasarkan temuan pemetaan situasi dan adanya perubahan obat DM, baik penambahan, pengurangan, maupun penggantian membuat apoteker perlu melakukan pemantauan dan edukasi terhadap penggunaan obat DM Tipe 2 pada pasien Prolanis.


Keywords


apoteker; DM Tipe 2; edukasi; obat; pemantauan; prolanis

References


Adibe, M.O., Ukwe, C.V., Aguwa, C.N., 2013. The Impact of Pharmaceutical Care Intervention on the Quality of Life of Nigerian Patients Receiving Treatment for Type 2 Diabetes. Value Health Reg. Issues 2, 240–247. https://doi.org/10.1016/j.vhri.2013.06.007

Collier, I.A., Baker, D.M., 2014. Implementation of a pharmacist-supervised outpatient diabetes treatment clinic. Am. J. Health. Syst. Pharm. 71, 27–36. https://doi.org/10.2146/ajhp130200

Costa, E., Pecorelli, S., Giardini, A., Savin, M., Menditto, E., Lehane, E., Laosa, O., Monaco, A., Marengoni, A., 2015. Interventional tools to improve medication adherence: review of literature. Patient Prefer. Adherence 1303. https://doi.org/10.2147/PPA.S87551

Fulton, J., Hayes, C., 2012. Situational analysis–framing approaches to interpretive inquiry in healthcare research. Int. J. Ther. Rehabil. 19, 662–669. https://doi.org/10.12968/ijtr.2012.19.12.662

Icwari, N., Wirasuta, I., Susanti, N.M.P., 2013. Akseptabilitas pelayanan residensial kefarmasian pada pasien diabetes melitus tipe II tanpa komplikasi. J. Farm. Udayana 2, 1–5.

Kayyali, R., Funnell, G., Harrap, N., Patel, A., 2019. Can community pharmacy successfully bridge the gap in care for housebound patients? Res. Soc. Adm. Pharm. 15, 425–439. https://doi.org/10.1016/j.sapharm.2018.06.011

Lee, J., Alshehri, S., Kutbi, H., Martin, J., 2015. Optimizing pharmacotherapy in elderly patients: the role of pharmacists. Integr. Pharm. Res. Pract. 101. https://doi.org/10.2147/IPRP.S70404

Luh, P.L., Meilinayanti, N.M.L., Susanti, N.M.P., Wirasuta, I.M.A., 2015. Impact of Pharmaceutical Home Care on Compliances and Clinical Outcomes of Hypertensive Patients. Indones. J. Clin. Pharm. 4, 162–174.

Nurfauzi, Y., Wahyono, D., Rahmawati, F., Munif, N., 2020a. Innovative education approaches by geriatric pharmacists and their training needs: A systematic review. Trop. J. Pharm. Res. 19, 1525–1533.

Nurfauzi, Y., Wahyono, D., Rahmawati, F., Yasin, N.M., 2020b. Creative communication in networking services as the social skill of geriatric pharmacist. Int. J. Res. Pharm. Sci. 11, 933–941. https://doi.org/10.26452/ijrps.v11i1.1917

Nurfauzi, Y., Wahyono, D., Rahmawati, F., Yasin, N.M., 2020c. Inovasi Home Care Apoteker melalui Supervisi Penggunaan Obat Geriatri untuk Meningkatkan Kepatuhan Terapi Penyakit Kronis. Indones. J. Clin. Pharm. 9, 147. https://doi.org/10.15416/ijcp.2020.9.2.147

Nurfauzi, Y., Wahyono, D., Rahmawati, F., Yasin, N.M., 2020d. Penilaian Kebutuhan Home Pharmacy Care Untuk Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Disertai Hipertensi Pada Usia Lanjut. J. Farm. Indones. 17, 63–77. https://doi.org/10.31001/jfi.v17i1.768

Rojas-Fernandez, C.H., Patel, T., Lee, L., 2014. An Interdisciplinary Memory Clinic: A Novel Practice Setting for Pharmacists in Primary Care. Ann. Pharmacother. 48, 785–795. https://doi.org/10.1177/1060028014526857

Touchette, D.R., Rao, S., Dhru, P.K., Zhao, W., Choi, Y.-K., Bhandari, I., Stettin, G.D., 2012. Identification of and Intervention to Address Therapeutic Gaps in Care. Am. J. Manag. CARE 18, 8.

Wasif Gillani, S., Azhar Syed Sulaiman, S., Baig, M., Oktavia Sari, Y., Maisharah Sheikh Ghadzi, S., Noor Haroon, S., Hafzan Md Hanafiah, N., 2012. Pharmacist intervention in home care program for diabetes patients. J. Diabetes Mellit. 02, 279–293. https://doi.org/10.4236/jdm.2012.23045

Wehling, M. (Ed.), 2013. Drug Therapy for the Elderly. Springer Vienna, Vienna. https://doi.org/10.1007/978-3-7091-0912-0


Full Text: PDF

DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.9091

Copyright (c) 2022 PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ISSN: 2579-910X