Optimalisasi Pekarangan Sempit Dengan Tanaman Sayuran Pada Kelompok Ibu Rumah Tangga
DOI:
https://doi.org/10.30595/jppm.v2i2.1882Keywords:
Budidaya, sayur, pekarangan sempit, keragaman panganAbstract
      Budidaya sayur di pekarangan sempit merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menganekaragamkan pangan. Pekarangan yang sempit dapat dimanfaatkan secara efisien untuk berbagai hal, seperti kegiatan yang akan dilakukan ini yaitu mengelola sedemikian rupa pekarangan sempit untuk budidaya sayuran. Bila ibu-ibu rumah tangga dapat membudidayakan sendiri, maka sayuran yang dibutuhkan dapat diambil dari pekarangan sendiri. Sayuran yang diperoleh dari pasar tradisional maupun swalayan pada umumnya mengandung residu pestisida, sehingga membahayakan kesehatan. Metode pelaksanaan kegiatan dengan cara penyuluhan, pelatihan, pemberian bantuan paket, dan pendampingan. Hasil yang diperoleh adalah, peningkatan pengetahuan sebesar 45,23% tentang cara membudidayakan sayur di pekarangan sempit, dan peningkatan pengetahuan tentang budidaya vertikultur sebesar 53,64%, dan pemanfaatan pekarangan sempit memberikan sumbangan pendapatan sebesarRp. 7200,- hari-1.
Kata Kunci:Â Budidaya, sayur, pekarangansempit, keragamanpangan.
References
Bahar, Y. H. (2010). Tingkatkan Konsumsi Sayuran Melalui Budidaya Pekarangan. Direktorat Jendral Hortikultura. Kementerian Pertanian Jakarta.
BPS. (2012). Kecamatan Bukit Raya dalam Angka. Pekanbaru.
Ginting, M. (2010). Eksplorasi Pemanfaatan Pekarangan Secara Konseptual sebagai Konsep. Dinas Pertanian Kota Pematang Siantar.
Julianto. (2014). Pekarangan Sumber Gizi Keluarga. Tabloid Sinar Tani. Jakarta Pusat.
Machmur, M. (2010). Optimalisasi Pekarangan Percepat Penganekaragaman Pangan. Tabloid Sinar Tani, Edisi 18-2(3368).
Marselia, M. (2010). Pelestarian Lingkungan Dimulai dari Pekarangan. Media Indonesia. Cirejah Bandung.
Mukhtar. (2013). Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Rumah (Revisi). Penebar Swadaya. Jakarta.
Prapanca. (2005). Bertanam Sayuran Organik di Kebun, Pot dan Polybag. Penebar Swadaya. Jakarta.
Santoso, M. I. (2009). Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Sekretaris Kabinet Bidang Hukum.
Surtinah, & Nizar, R. (2017). Pemanfaatan Pekarangan Sempit dengan Hidroponik Sederhana di Pekanbaru. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 23(2), 274–278Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Indonesian version:
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju dengan ketentuan berikut:
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.