Pendampingan Konservasi Arsitektur Tradisional Melalui Pengembangan Desa Wisata

Johannes Adiyanto, Maya Fitri Oktarini, Harini Mutiara Hapsari, Meivirina Hanum, Nando Al Farizi, Nyayu Arista Mahdalena

Abstract


Rumah Baghi ditemui pada desa-desa perbukitan di Sumatera Selatan. Arsitekturnya merupakan satu kepaduan dengan kehidupan keseharian masyarakat tradisional. Kurangnya pengenalan akan arsitektur ini menyebabkan banyak rumah ditelantarkan. Kegiatan pendampingan bertujuan memperkenalkan, mempresentasikan, dan mensosialisasikan potensi arsitektur lokal kepada masyarakat di Desa Perapau, salah satu desa perbukitan.  Pembangunan kesadaran akan arsitektur tradisional melalui skenario pengembangan wisata warisan. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa pelestarian bangunan tradisional memerlukan dua pendekatan, yaitu aturan dan keuntungan. Aturan dapat berupa adat istiadat yang mengikat masyarakat dalam melakukan perubahan atas rumah adat dan keuntungan berupa sumber penghasilan tambahan bagi pemilik.


Keywords


Pendampingan Konservasi; Arsitektur Tradisional; Desa Wisata

References


Jumhari, & Hariadi. (2014). Identitas kultural orang besemah di Kota Pagaralam.pdf. Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang.

Loulanski, T., & Loulanski, V. (2011). The sustainable integration of cultural heritage and tourism: A meta-study. Journal of Sustainable Tourism, 19(7), 837–862.

Oliver, P. (2006). Built to meet needs: Cultural issues in vernacular architecture (1. ed). Amsterdam: Elsevier, Architectural Press.

Siswanto, A., Salim, A., Dahlan, N. D., & Hariza, A. (2011). Architectural and Physical Characteristics of Indigenous Limas Houses in South Sumatra. Journal of A. Indigenous Architecture as Basic Architectural Design.

Throsby, D. (2016). Tourism, heritage and cultural sustainability: Three ‘golden rules.’ In Cultural tourism and sustainable local development (pp. 31–48). Routledge.

Timothy, D. J., & Boyd, S. W. (2003). Heritage Tourism. Prentice Hall.


Full Text: PDF

DOI: 10.30595/jppm.v6i1.7319

Copyright (c) 2022 Johannes Adiyanto, Maya Fitri Oktarini, Harini Mutiara Hapsari, Meivirina Hanum, Nando Al Farizi, Nyayu Arista Mahdalena

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ISSN: 2549-8347