Karakteristik Fisiko-Kimia dan Organoleptik Donat Tinggi Serat Tersubstitusi Tepung Kelapa (Cocos Nucifera L.) dengan Pemanis Daun Stevia (Stevia rebaudiana)

Ika Dyah Kumalasari, Hafida Galuh Aurisa

Abstract


Tepung kelapa memiliki kadar serat yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk pangan, terutama untuk konsumen yang berisiko tinggi terhadap obesitas, kardiovaskuler dan diabetes. Daun stevia merupakan pemanis alami yang memiliki 0 kalori sehingga aman bagi penderita diabetes dan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan formulasi donat tersubstitusi tepung kelapa dengan penambahan daun stevia terhadap karakteristik sifat fisiko-kimia, dan sifat organoleptik. Rancangan yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perbedaan persentase tepung kelapa dan tepung terigu yaitu A1 (100%: 0%), A2 (80%: 20%), A3 (70%: 30%), A4 (60%: 40%), A5 (50%: 50%) dengan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi karakteristik fisik warna, karakteristik kimia kadar air, kadar abu, kadar serat kasar, kadar gula total, kadar karbohidrat, kadar protein, kadar lemak dan uji organoleptik tekstur, aroma, rasa dan warna. Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji Duncan dengan taraf signifikansi 5%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan beda nyata dengan nilai kadar air terendah 11.88%  (A5), kadar abu tertinggi 0.70% (A5), kadar protein tertinggi 8.74% (A5), kadar lemak tertinggi 28.61% (A5), kadar karbohidrat tertinggi 57.93% (A1), kadar serat kasar tertinggi 12.33% (A5), lightness terendah 17.77 (A5), redness terendah -10.08 (A1), yellowness terendah 0.20 (A5), kadar gula total terendah 8.60 (A5), kalori tertinggi 517.9 pada A5. Semakin tinggi formulasi tepung kelapa berpengaruh pada peningkatan kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar, kadar kalori dan aroma donat. Penerimaan donut dengan subtitusi tepung kelapa yang penerimaan mendekati cookies komersial adalah substitusi 20% tepung kelapa.


Keywords


Fisiko-Kimia; Tepung Kelapa; Donat; Uji Organoleptik; Daun Stevia

References


Afrianti, F. R. (2016). Pemafaatan Pati Sagu dan Tepung Kelapa dalam Pembuatan Kue Bangkit . JOM Faperta 3(2), 1-16.

Anik Herminingsih, 2010. Manfaat Serat dalam Menu Makanan.Universitas Mercu Buana, Jakarta.

AOAC. 2005. Official methods of analysis of the Association of Analytical Chemist. Virginia USA : Association of Official Analytical Chemist, Inc.

Apriyantono, A. 1989. Analisis Pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor Press.

Azizah. (2009). Kajian Pengaruh Substitusi Parsial Tepung Terigu dengan Tepung Daging Sapi dalam pembuatan Kreker terhadap Kerenyahan dan Sifat Sensori Kreker Selama Penyimpanan . Skripsi Departemen Tekhnologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Fitasari, Eka. 2009. Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Terigu Terhadap Kadar Air,Kadar Lemak, Kadar Protein, Mikrostruktur, dan Mutu Organoleptik Keju Gouda Olahan. Jurnal Vol. 4, No. 2, Hal 17-29

Hafizah, et al. 2018. Rasio Tepung Tapioka, Tepung Ketan Dan Tepung Ubi Jalar Ungu Terhadap Sifat Fisikokimia Dodol. Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan). Vol. 4, No. 2, Hal 324-332.

Kusharto. (2016). Serat Makanan dan Peranannya Bagi Kesehatan. Jurnal Gizi dan Pangan, 45-54.

Mein, M. H. (2009). Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Munsell. 1997. Colour Chart For Plant Tissue Mecbelt Division Of Kalmorgen Instrument Corporation. Baltimore Maryland.

Muthia, F. (2013). Pengaruh Substitusi Tepung Ampas Kelapa Terhadap Kandungan Gizi, Serat dan volume Pengembangan Roti. Skripsi Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Niftrelia, S. D. (2015). Diversifikasi Tepung Tapioka pada Pembuatan Flakes Diperkaya Serat Pangan (Dietary Fiber) Tepung Ampas Kelapa. Skripsi Universitas Pakuan Bogor.

Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia No. 30 Tahun 2013: Tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak Serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.

Polii, F. F. (2017). Pengaruh Substitusi Tepung Kelapa Terhadap Kandungan Gizi dan Sifat Organoleptik Kue Kering. Bulletin Palma, 91- 98.

Potter, N. N. (1978). Food Science Third Ed. Wessport, Connecticut.: The Avi Publishing Co. Inc.

Putri, M. (2014). Kandungan Gizi dan Sifat Fisik Tepung Ampas Kelapa Sebagai Bahan Pangan Sumber Serat. Teknobuga 1(1), 32-43.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf. Diakses pada 2 November 2022.

Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas). (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.

Sirajuddin et al. 2018. Survey Konsumsi Pangan. Bahan Ajar Gizi. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes RI. https://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Survey-Konsumsi-Pangan_SC.pdf. Diakses pada 2 November 2022.

Sudarmadji S, dkk. 1997. Prosedur Analisis untuk Bahan Makanan dan Pertanian.Yogyakarta: Liberty.

Sudarmadji, S. 2003. Analisis Bahan Makanan Dan Pertnian. Yogyakarta : Liberty.

Sudarmadji, S; B. Haryono dan Suhardi. (1989). Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Sudarmadji. S. dkk. 2007. Analisis bahan makanan dan pertanian. Yogyakarta: Liberty.

Susenas. (2015). Statistik Konsumsi Pangan. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Widarta, I. I. (2013). Pelatihan Pengolahan Tepung Ampas Kelapa Menjadi Biskuit di Desa Adat Penglipuran, Kabupaten Bangli. Jurnal Udayana Mengabdi 12 (2), 63 – 65.

Yulifianti. (2017). Karakteristik Roti Manis Berbahan Baku Ubi Jalar dan Tepung Gandum Lokal. Sulawesi Selatan: Balai Penelitian Tanaman Serealia.


Full Text: PDF

DOI: 10.30595/jrst.v7i1.15388

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ISSN: 2549-9750