Pola Komunikasi Kelompok Eks ODGJ dalam Panti Rehabilitasi Sosial
DOI:
https://doi.org/10.30595/jssh.v8i2.21885Keywords:
Pola Komunikasi, Komunikasi Kelompok, Orang Gangguan Jiwa, Rehabilitas Sosial, eks ODGJAbstract
Umumnya masyarakat masih memiliki penilaian negatif kepada eks ODGJ. Stigma ini justru memperburuk mental eks ODGJ. Penelitian ini bertujuan mensosialisasikan pola komunikasi yang sesuai untuk eks ODGJ dalam panti rehabilitasi sosial. Pengamatan terhadap eks ODGJ diakukan di Rumah Pelayanan Sosial PMKS “Pamardi Raharjo” Kabupaten Banjarnegara. Pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu dengan teknik pengumpulan data dan kajian pustaka juga dilakukan dalam penelitian, guna menentukan jenis pola komunikasi yang terbentuk di Panti tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi verbal yang efektif adalah dengan melibatkan penggunaan bahasa yang sederhana dan jelas, serta penggunaan nada suara yang tenang dan penuh pengertian. Penampilan fisik (ekspresi wajah, kontak mata, dan rambut) dan gerakan tubuh dapat membantu eks ODGJ lebih memahami konteks pembicaraan. Bahkan, di Panti rehabilitasi eks ODGJ diberdayakan dengan membuat karya berupa keset rumah tangga yang hasilnya sudah dapat dipasarkan di lingkungan sekitar. Dengan penelitian ini diharapkan kita dapat memahami secara lebih baik pola komunikasi yang terjadi di dalam kelompok eks ODGJ selama proses rehabilitasi dipanti, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi interaksi komunikatif, serta mengevaluasi efektivitas berbagai strategi komunikasi yang digunakan. Hal ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi praktisi rehabilitasi mental dan professional kesehatan lainnya, sehingga kualitas layanan yang mereka berikan kepada kelompok eks ODGJ lebih meningkat. Masyarakat umum pun memahami cara yeng tepat berkomunikasi dengan eks ODGJ, sehingga kualitas interaksi sosial antaranggota kelompok menjadi lebih baik dan dapat membantu pemulihan mental eks ODGJ.
References
A. Nelson Aritonang, Epi Supiadi, Ami Maryami, Yuti Ismudiyarti, Peran Lembaga Kesejahteraan Sosial dalam Penanganan Penyalahgunaan NAPZA di Jawa Barat, Pekerja Sosial, vol 14, No 1, (2015), DOI : https://doi.org/10.31595/peksos.v11i1.7
Asthararianty. (2016). “Proses Komunikasi Kelompok - Antarpribadi - Verbal - Nonverbal yang dTerdapat Dalam Studi Kasus Proses Pendampingan Masyarakat Kelurahan Siwalankerto”, Jurnal SCRIPTURA, 6(1), 42-4.
Dewi, Octavia Indri Puspita. (2021). “Peran Dukungan Sosial Keluarga dalam Proses Penyembuhan Orang dengan Gangguan Jiwa”, Jurnal Penelitian Psikologi, 8 (1), 99- 111.
Hidayah, F., Lubis, Z., Simanjuntak, J.S.B.P. (2023). ”Perilaku Sosial Penderita Rawat Jalan Dalam Ketergantungan Narkotika”, Jurnal Analisa Sosiologi, 12 (1), 36-65.
Hendrawati, G.W,, (2018). Pengaruh Family family psychoeducation berbasis caring terhadap kemampuan keluarga dalam meningkatkan activity daily living dan sosialisasi penderita skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Balong Ponorogo. Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya.
Ira Kusumawaty, Yunike, Marta Pastari, Pendampingan Psikoedukasi: Penguatan Caring oleh Caregiver Keluarga terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa, Medikes, vol 7,No. 1 (2020), 73-90, (2020), DOI :https://doi.org/10.36743/medikes.v7i1.206
Kadek Yah Eni, dan Yohanes Kartika Herdiyanto, Dukungan Sosial Keluarga terhadap Pemulihan Orang dengan Skizofrenia (ODS) diBali, Jurnal Psikologi Udayana, vol 3, No. 5 (2018), 268-281, (2018), DOI : 10.24843/jpu.2018.v05.i02.p04
Louise Birkedal Glenthøj, Tina Dam Kristensen, Clare M Gibson, Jens Richardt MøllegaardJepsen,Merete Nordentoft, Assessing social skills in individuals at ultra-high riskfor psychosis:Validation of the High Risk Social Challenge Task (HiSoC), Schizophrenia Research, vol 215, 365–370, (2020), DOI : https://doi.org/10.1016/j.schres.2019.08.02
Marilena Aquino , dan Anna Agnese Serelli, Implementation of social skills training for patients with psychotic syndromes at the regional social Borgo Roccabascerana, Journal of Advanced Health Care, vol 4, No. 2 (2022), 15-18, (2024), DOI : https://doi.org/10.36017/jahc202242201
Mislianti, Yanti, D.E, Nurhalina, S. (2021). “Kesulitan Keluarga dalam Merawat Orang dengan Gangguan Jiwa di Wilayah Puskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah”, Jurnal Kesehatan Masyarakat. 9 (4), 555 – 565.
Muhammad Arsyad Subu, I. W. (2018). “Stigma, Stigmatisasi, Perilaku Kekerasan dan Ketakutan Diantara Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di 141 Indonesia : Penelitian Constructivist Grounded Theory”, Jurnal Kedokteran Brawijaya, 30 (1), 53- 60.
Mulyana,D.,(2017).“Ilmukomunikasisuatupengantar”,Bandung:RemajaRosdakarya.
Murni, R., & Astuti, M. (2015). “Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Disabilitas Mental MelaluiUnitInformasidanLayananSosialRumahKita”,SosioInforma,1(03),278–292. https://ejournal.kemsos.go.id
Ong, H.S, Fernandez, P.A., Lim HK., (2021). “Family Engagement as Part of Managing Patients With Mental Ilness in Primary Care’, Singaopore Medical Journal, 62 (5).
Patrianti, T. (2020). “Risk Messages dan Perspektif Risk Communication di Masa Pandemi Covid-19. In Covid – 19”,Pandemi Dalam Banyak Wajah (pp. 55–64), Depok: Rajawali Pers
Rahmadani, Suci, W, Sulastri, .S, Nurhaqim, S.A., (2017). “Proses Rehabilitasi Sosial Wanita Tuna Susila Di Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita ( BRSKW )”, Penelitian & PKM 4(2442-448X (p), 2581-1126 (e)):241–45.
Rahmawati, Deby. (2018). “Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Gangguan Jiwa (Studi Kasus Penderita Skizofreniia Di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta).” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2018
Rini Hartini Rinda Andayani. (2023). “Rehabilitasi Sosial Berbasis Masyarakat dalam Pemulihan Penyandang Disabilitas Mental di Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat”, Jurnal Ilmu Rehabilitasi Sosial, 5 (1), 17-28.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). (2018). Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. KementerianKesehatanRepublikIndonesia
Sagita, V.A, Hasanah, K, Abadi, M.T.D,Simamora, G.H.M. (2020). “Communication of People with Mental Health Disorders in Millenial Generation”, IJCS, 13(2), 75-87.
Sanusi, Anwar. (2023). “Keterampilan Sosial Eks Psikotik di Rumah Singgah Dosaraso Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah”, Jurnal Ilmu Rehabilitasi Sosial, 5(2), 88- 104.
Soetji Andari. 2020. “Peran Pekerja Sosial Dalam Pendampingan Sosial”, Sosio Informa,6(02).
Santoso, B. M., Wibhawa, B., Ishartono, Venty, F. (2018). “Pekerjaan Sosial : Bekerja Bersama Orang Dengan Gangguan Bipolar”, Jurnal Penelitian dan PP, 5 (1),14-22.
Subarjo Ratna Yunita Setiyani, Nurmaguphita Deasti. (2021). “Dukungan Keluarga Dalam Penanganan ODGJ”, Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan, 3 (1), 27 – 32.
Sumangkut, C.E, Bohan,A, Marentek E.A. (2019).“Peran Komunikasi Antar Pribadi Perawat dengan Penderita Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Ratumbuysang Manado’, https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/23328
Suryaningrum, S, Wardani, IY., (2013). Hubungan Antara Beban Keluarga Dengan Kemampuan Keluarga Merawat Penderita Perilaku Kekerasan Di Poliklinik Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor”, Jurnal Keperawatan Jiwa,1(2),148-155148.
Suseno, T.A.M, Said, M.P. (2023). “Pola Komunikasi Komunitas "Omah Jiwa". Konselor dalam Membantu Konseliai yang Mengalami Gangguan Kecemasan”, Jurnal Ilmu Komunikasi, 11 (1), 32-42.
Syamsi, Ibnu, dan Haryanto. (2018). Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial DalamPendekatan Rehabilitasi dan Pekerjaan Sosial. Pertama. diedit oleh D. Novitarini. Yogyakarta: UNY Press.
Wahyuningsih, S., Dinda, S., Suminar, J. R., Setianti, Y. 2019. Aktivitas Komunikasi Keluarga Penderita, Kader Jiwa, Perawat di Lingkungan Rumah Orang Dengan Gangguan Jiwa Pasca Pasung. Jurnal Ilmiah PERMAS Stikes Kendal, 9(3),267-286. https://doi.org/10.32583/pskm.9.3. 2019.267-286.
Yohanes Kartika Herdiyanto, D.H. (2017). “Stigma Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa di Bali’, Jurnal Inquiry, 8 (2), 121-132.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Selamat Riadi, Anwar Anwar, Dedi Supriyanto, Nugra Agung Pratama, Wiwik Novianti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.