Pandangan Yusuf Al-Qardhwi Tentang Sikap Umat Islam Terhadap Sunnah Tasyri’iyyah

Heri Bayu Dwi Prabowo, Eva Syarifatul Jamilah

Abstract


Jargon kembali kepada al-qur’an dan sunnah (ar-ruju’ ila al-qur’an wa sunnah) sedang masif diperjuangkan oleh banyak kalangan. Disokong melalui sosial media, penyebaran ajaran agama berkedok kebutuhan bagi sebagian golongan, di-framing sedemikian rupa sehingga menimbulkan caos tersendiri dalam tataran kehidupan masyarakat beragama. Pemahaman terhadap dua terma tersebut haruslah diiringi sikap terbuka dan saling memahami akan perbedaan sebagai hasil interpretasi terhadapnya. Merujuk pada problematika yang ada, peneliti berusaha menguraikannya melalui pendekatan post-positivisme dengan fokus diskursus tokoh muslim kenamaan bernama Yusuf al-Qardhawi, melalui karyanya berjudul as-Sunnatu Masdharan lil Ma’rifati wal Hadharati (sunnah Rasul: sumber ilmu pengetahuan dan peradaban). Hasil penelitian, mempelajari sunnah haruslah dilakukan secara jeli, dengan membedakan antara sunnah yang berdimensi hukum (tasyri’iyyah) dan sunnah yang tidak berdimensi hukum (ghairu tasyri’iyyah), mengacu pada prinsip dan metode pemahaman sunnah yang telah ditetapkan para ulama. Sebagai bentuk kehati-hatian pemahaman umat Islam terhadap sunnah, adalah keniscayaan untuk mendasarkan diri pada hasil ijtihad para ulama, terlebih orang awam dan baru berkenalan dengan sunnah.


Keywords


Sunnah Tasyri’iyyah; Sunnah Ghairu Tasyri’iyyah; Yusuf al-Qardhawi; Umat Islam.

References


Aziz, J. A. (2018). Dekonstruksi paradigmatik pengembangan zakat: Analisis kritis pemikiran Yusuf al-Qaradawi. Ijtihad : Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, 17(2), 191. https://doi.org/10.18326/ijtihad.v17i2.191-215

Bagir, H., & Abdalla, U. A. (2020). Sains “Religius” Agama “Saintifk”: Dua Jalan Mencari Kebenaran (Pertama). Mizan.

Djakfar, M. (2005). Kiprah Doktor Yusuf Qardhawi Dalam Dakwah dan Gerakan Islam serta Pemikirannya tentang Etika Ekonomi. ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam, 6(1), 124–148.

Fahimah, S. (2018). Hermeneutika Hadis: Tinjauan Pemikiran Yusuf Al-Qordhowi dalam Memahami Hadis. Refleksi, 16(1), 83–104. https://doi.org/10.15408/ref.v16i1.10177

Hermawan, A. (2016). I’jaz Al-Quran dalam Pemikiran Yusuf Al-Qardhawi. Madaniyah, 6(2), 201–220.

Iman Sulaiman (Ed.). (2001). Manhaj Fikih Yusuf Al-Qardhawi (Samson Rahman, Penerj.; Pertama). Pustaka Al-Kautsar.

Izza, F. N. (2014). Hermeneutika: Arah Baru Interpretasi Hadis (studi Analisis Pemikiran Yusuf Al-Qardhawi Dalam Fatwa-Fatwanya). KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 8(2), 192–220.

Kasim, D. (2013). Pemikiran Ushul Fiqh Yusuf Al-Qardhawy. Al-Mizan, 9(1), 99–114.

Khoiri, M. A. (2018). INTERAKSI DAN PEMAHAMAN HADIS (TELAAH HERMENEUTIS PEMIKIRAN YUSUF AL-QARADAWI). UNIVERSUM: Jurnal KeIslaman dan Kebudayaan, 12(1).

Marliani, R. (2014). Psikologi Umum (Kedua). Pustaka Setia.

Maulidi. (1970). Metodologi Ijtihad Fikih Kontemporer (Telaah atas Pemikiran Yusuf Al-Qaradawi). Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 8(1), 13–26. https://doi.org/10.24090/mnh.v8i1.396

Mosiba, R. (2017). SUNNAH SEBAGAI SUMBER IPTEK DAN PERADABAN (Studi atas Pemikiran Yusuf Al-Qardhawi). Inspiratif Pendidikan, 6(2), 367. https://doi.org/10.24252/ip.v6i2.5768

Putra, A., & Rumondor, P. (2020). SUNNAH, SAINS DAN PERADABAN MANUSIA; MENELAAH KEMBALI PEMIKIRAN YUSUF AL QARDHAWI. EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 10(1), 1–19.

Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran (A. Fawaid & R. Kusmini P, Penerj.; Keempat). (2019). Pustaka Pelajar.

Sidqi, A. (2017). Islam and Religious Experience in the Postmodern. Jurnal Filsafat, 27(2), 145–167.

Sistem Pendidikan Ikhwanul Muslimin (Moh. Nabhan Husein, Penerj.; Ketiga). (1988). Media Da’wah.

Syam, N. K. (2005). Dakwah dalam Perspektif Modernisme Antisipasi menuju Postmodernisme. Mediator: Jurnal Komunikasi, 6(1), 1–6.

Wibawa, I. (2016). Era Digital (Pergeseran Paradigma Dari Hukum Modern Ke Post Modernisme). Masalah-Masalah Hukum, 45(4), 285–291.

Yunus, H. M. (2014). PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI TENTANG PENYELESAIAN MASALAH FIQH KONTEMPORER. An-Nida’, 39(2), 215–231.

Yusuf Qardhawi. (1985). As-Shahwah Al-Islamiyah Bainal Juhud wat-Tatharruf (Alwi A.M., Penerj.; Kedua). MIZAN.

Yusuf Qardhawi. (1993). Kaifa Nata’amalu Ma’a As-Sunnah An-Nabawiyyah (Muhammad Al-Baqir, Penerj.; Pertama). Karisma.

Yusuf Qardhawi. (1997). Al-Fatwa Bainal Indhibat wat-Tasayyub (As’ad Yasin, Penerj.; Pertama). Gema Insani Press.

Yusuf Qardhawi. (1999a). Al-Ikhwan Al-Muslimun: 70 ’Aaman fid Da’wah wa At-Tarbiyah wal Jihad (Mustolah Maufur & Abdurrahman Husein, Penerj.). Al-Kautsar.

Yusuf Qardhawi. (1999b). As-Siyasah Ay-Syar’iyah (Mustolah Maufur, Ed.; Kathur Suhardi, Penerj.; Kedua). Pustaka Al-Kautsar.

Yusuf Qardhawi. (2000). As-Sunnatu Mashdaran Lil Ma’rifati Wal Hadharati (Abdul Hayyie Al-Kattanie & Abduh Zulfidar, Penerj.; Kedua). Gema Insani Press.

Yusuf Qardhawi. (2005). Tarikhuna Al-Muftara ’Alaih (Abduh Zulfidar Akaha, Ed.; Arif Munandar Riswanto, Penerj.). Pustaka Al-Kautsar.


Full Text: PDF

DOI: 10.30595/islamadina.v24i1.13625

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ISSN: 2580-5096