EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN ADAM HAWA (Rhoeo discolor) DAN DAUN PUCUK MERAH (Syzygium campanulatum Korth.) DALAM MENURUNKAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR DENGAN PEMBEBANAN GLUKOSA

Authors

  • Elza Sundhani Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh, PO Box 202, Kembaran, Banyumas 53182
  • Della Caya Nur Syarifah Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh, PO Box 202, Kembaran, Banyumas 53182
  • Lita Ratriyana Zumrohani Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh, PO Box 202, Kembaran, Banyumas 53182
  • Nunuk Aries Nurulita Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh, PO Box 202, Kembaran, Banyumas 53182

Keywords:

ekstrak etanol, glukosa, Rhoeo discolor, Syzygium campanulatum Korth

Abstract

Penderita diabetes melitus terus semakin meningkat seiring dengan pola hidup yang tidak seimbang. Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah di atas normal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek ekstrak etanol daun adam hawa (Rhoeo discolor) dan daun pucuk merah (Syzygium campanulatum Korth.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar yang dibebankan glukosa. Pada penelitian ini tikus jantan galur wistar dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol normal, kontrol positif (glibenklamida 0,6 mg/kg bb), kontrol negatif (CMC-Na), tiga kelompok ekstrak etanol daun adam hawa (dosis 100, 200, dan 400 mg/kg bb) dan tiga kelompok ekstrak etanol daun pucuk merah (dosis 300, 600, dan 1200 mg/kg bb. Data diperoleh dengan mengukur kadar gula darah tikus 30 menit setelah pemberian glukosa dan pada menit ke-30, 60, 90, dan 120 setelah perlakuan. Hasil uji penelusuran kandungan senyawa kimia menggunakan Kromatografi Lapis Lipis (KLT) dan pereaksi semprot menunjukkan adanya golongan senyawa flavonoid, alkaloid, dan terpenoid pada ekstrak daun adam hawa, sedangkan ekstrak etanol daun pucuk merah hanya mengandung flavonoid dan terpenoid. Hasil uji statistika menggunakan Anova dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara ekstrak daun adam hawa (dosis 200 dan 400 mg/kg bb) dan ekstrak daun pucuk merah (300 dan 600 mg/kg bb) dengan glibenklamida (0,6 mg/kg bb) dalam aktivitasnya untuk menurunkan kadar glukosa darah tikus. Dosis rendah (100 mg/kg bb) pada adam hawa dan dosis tinggi pada pucuk merah (1200 mg/kg bb) tidak menunjukkan efek hipoglikemik pada tikus. Ekstrak adam hawa dan pucuk merah diduga mempunyai aktivitas antidiabetik yang tergantung dosis (dose dependent). Patients with diabetes mellitus are increasing with the behavior of an unbalanced life. Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by hyperglycemic. This study aims to evaluate the effect of adam hawa (Rhoeo discolor) and pucuk merah (Syzygium campanulatum Korth.) ethanolic leaves extract to decrease blood sugar levels on male wistar rats induced by glucose. Rats were divided into 5 groups: the normal control group, positive control group (glibenclamide 0.6 mg/kg), negative control group (CMC-Na), ethanolic extract of adam hawa group with doses of 100, 200, and 400 mg/kg bw and ethanolic extract pucuk merah group with doses of 300, 600, and 1200 mg/kg bw. Blood glucose levels were measured 30 minutes before and 30, 60, 120 minutes after per oral glucose induction. The results of phytochemical screening using Thin Layer Chromatography (TLC) shown ethanolic extract of adam hawa contained alkaloids, flavonoids, and triterpenoid, while ethanolic extract of pucuk merah only contained flavonoids and terpenoids. Glucose blood levels and AUC datas were statistically analyzed using Oneway Anova and continued with LSD. The datas shown no significant difference between the ethanolic extract of adam hawa (200 and 400 mg/kg bw) and pucuk merah (300 and 600 mg/kg bw) compared with that of glibenclamide (0.6 mg/kg bw) (p>0.05). The ethanolic extract of adam hawa at lower dose (100 mg/kg bw) and pucuk merah at higher dose (1200 mg/kg bw) did not exhibit hipoglicemic effect on rats. Both extracts seems to have antidiabetic properties with dose dependent manner.

References

Aisha, A.F.A., Ismail Z., Salah, K.M.A., Shiddiqui, J.M., Gafar, G., and Majid A.M.S.A. 2013. Syzygium campanulatum Korth methanolic extract inhiits angiogenesis and tumor growth in nude mice. BMC Complementary and Alternative Medicine, 13:168-178. Atiqoh, H., Wardani, R.S., Wulandari, M. 2011. Uji antidiabetik infusa kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi glukosa. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 7(1):43-50. Baroroh, F., Aznam, N., Susanti, H. 2011. Uji efek antihiperglikemik ekstrak etanol daun kacapiring (Gardenia augusta, Merr) pada tikus putih jantan galur wistar. Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 1(1):43-53. Brahmachari, G. 2011, Bio-flavonoids with promising antidiabetic potentials: a critical survey, Research Signpost, 187-212. Jack. 2012. Synthesis of antidiabetic falavonoids and their derivatives. Master’s Thesis. Tianjin University. Lucioli, S. 2012. Anthocyanin: Mechanism of action and therapeutic efficacy, medicinal plants as antioxidant agents: undestanding their mechanism of action and therapeutic efficacy. Research Signpost, 27-57. Memon, A.H., Ismail, Z., Al-Suede, F.S.R., Aisha, A.F.A., Hamil, M.S.R., Hashim, S., Saeed, M.A.A., Laghari, M., and Majid, A.M.S.A. 2014. Isolation, Characterization, Crystal Structure Elucidation, and Anticancer Study of Dimethyl Cardamonin, Isolated from Syzygium campanulatum Korth. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2014:1-11. Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Simadibrata, M., Setiati, S. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing. Sitorus, R., Wullur, A., Yamlean, P. 2012. Isolasi dan identifikasi senyawa flavanoid pada daun adam hawa (Rhoe discolor). Pharmacon, 1(1):53-57. Tjay, T.H., Kirana, R., 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta: Gramedia. Tsuda, T., Ueno, Y., Aoki, H., Koda, T., Horio, F., Takahashi, N., Kawada, T., Osawa, T. 2004. Anthocyanins Enhances Adipocytokine Secretion and Adypocyte-spesific Gene Expression in Isolated Rat Adipocytes. Biochemical Biophysical Research Communication, 316(1):149-157. Wagner, H. dan Bladt, S. 1996. Plant Drug Analysis a Thin Layer Chromatography Atlas. Second Edition. Berlin: Springer-Verlag. WHO. 2006. Definition and Diagnosis of Diabetes Mellitus and Intermediate Hyperglycemia: Report of a WHO/IDF consultation. Geneva: World Health organization.

Downloads

Published

2017-01-21

How to Cite

Sundhani, E., Syarifah, D. C. N., Zumrohani, L. R., & Nurulita, N. A. (2017). EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN ADAM HAWA (Rhoeo discolor) DAN DAUN PUCUK MERAH (Syzygium campanulatum Korth.) DALAM MENURUNKAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR DENGAN PEMBEBANAN GLUKOSA. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 13(02), 137–149. Retrieved from http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/PHARMACY/article/view/1250

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.